Aku Sadar, Saat Umurku Bertambah, Berkurang Pula Jatah Hidupku di Dunia

 


berapa banyak bekal kita untuk di akhirat kelak? 


Setiap hari umur akan semakin bertambah,

Membuka lembaran baru di kertas putih,

Di mulai ketika terbangun dari tidur


Tapi apakah kita sadar bahwa sebenarnya jatah hidup kita di dunia berarti berkurang dan lembaran-lembaran kertas putih itu lama kelamaan akan habis hingga menemukan jilid terakhirnya. Tanda bahwa kita sudah saat nya menutup buku catatan kita selama hidup di dunia dan buku catatan itu lah yang akan jadi saksi perjalanan hidup kita untuk di pertanggung jawabkan di akhirat kelak.


Coba Jika kita ingat kebelakang

apakah kita banyak melakukan yang Allah SWT perintahkan?

Atau bahkan kita justru melupakan tanggung jawab kita di dunia?


Kita lupa? Komitmen bersama Allah SWT sebelum Ia mengijinkan kita untuk hidup di dunia? Dia menghadirkan kita ke dunia bukan tanpa alasan dan perjanjian kita bersama-Nya adalah untuk menyembah-Nya, untuk mencari bekal di dunia agar kelak bisa hidup di syurga nya Allah SWT.


Yah, mungkin hanya orang-orang tertentu saja yang ingat akan dosa-dosanya atau bahkan mereka ingat akan dosa nya tapi tidak mau menebusnya dengan alasan nanti, nanti dan nanti.


malaikat tidak kenal kata nanti untuk mencabut nyawa kita, apakah kita sadar bahwa umur kita akan terus bertambah, tapi jatah hidup kita akan terus berkurang jadi kita masih mau mengulur waktu untuk menebus dosa kita?


Kita tidak pernah tahu kapan waktu kita itu akan berakhir, bisa saja 1 tahun lagi, 1 bulan lagi, 1 minggu lagi, 1 hari lagi, atau bahkan 1 jam lagi. Kita tidak pernah tau itu bukan? Jadi mengapa masih menunggu nanti, jika sekarang mampu menyicil untuk menghapus dosa dosa kita yang telah lalu, setidaknya tebuslah dosa kita dari yang paling kecil.


Tahukah bahwa apa yang kita kerjakan itu ada sangsinya, ada balasannya, atau sering disebut juga ada karmanya.


Pernah dengar sebuah pepatah?

"Apa yang kau tanam, itulah yang akan kau tuai"

Yah, itu memang pepatah lama tapi pepatah itu seakan melekat di hidup kita, jika kita tanam kebaikan maka Allah SWT berjanji akan membalas pula dengan kebaikan, begitupun sebaliknya, jika kita berbuat jahat kepada orang lain maka Allah SWT lah yang akan membalasnya pula.

Seperti firman Allah swt di bawah ini:

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az Zalzalah: 7-8).


Jadi seberapa banyak bekal kita untuk di akhirat kelak ?





Komentar

  1. Terimakasih telah mengingatkanku..tak terasa waktu telah melewati 40 tahun.. Amal masih banyak yg kurang.. Semoga allah memberikan kesempatan utk memperbaiki diri

    BalasHapus

Posting Komentar